BMKG: El Nino dan IOD Berdampak Cuaca Kering

Tue, Jun 6, 2023 1:47 PM
By Mona - Bersamamedia
News Article

Fenomena iklim El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) berdampak cuaca kering. Hal ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Keduanya terjadi bersamaan dipredksi pada semester 2 ini. Berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers melalui zoom, Selasa (6/6/2023).

BMKG menyebut, sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan. Dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.

"El Nino dikontrol oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik. Sedangkan IOD positif dikontrol oleh suhu muka air laut di wilayah Samudra Hindia," katanya.

Menurutnya, kedua fenomena tersebut saat ini mengarah pada kondisi yang mengakibatkan lebih kering. "Jadi keduanya saling menguatkan kondisi tersebut dan inilah yang perlu disampaikan perkembangannya," ujarnya.

Berdasarkan data pengamatan suhu muka laut di Samudra Pasifik, La lina telah berakhir pada Februari 2023. Kemudian sepanjang periode Maret- April 2023 indeks El Nino berada fase netral.

Hal ini, kata dia, mengindikasikan tidak adanya gangguan Iklim dari Samudra Pasifik. Yakni pada periode Maret April 2023.

Namun, memasuki Mei 2023 hingga saat ini. Fenomena terkait dengan suhu muka air laut di Samudra Pasifik mengalami perubahan mengarah El Nino di Juni 2023.

"Jadi semakin menghangat di Samudra Pasifik, itu kita lihat suhu atau temperatur anomali di Samudra Pasifik ini semakin meningkat. Saat ini sudah mencapai angka 0,8 yang sudah dekat dengan 1," kata Dwikorita.

"Kalau sampai menyentuh angka 1 berarti El Nino sudah moderat. Saat ini masih 0,8 di bawah 1 itu El Nino-nya lemah namun ada tren untuk segera memasuki moderat," ucapnya.

Comment

Leave a reply
Your email address will not be published.