Garut Darurat Radikalisme, Pemerintah Dituntut Tegas agar Tidak Terjadi Konflik di Masyarakat
Mon, Nov 21, 2022 11:51 AMBy Ezza - Bersamamedia

Bersamamedia.com-Beredarnya data tentang para pemberi Infaq masyarakat Garut kepada Kelompok Islam Baiat/NII membuat resah dan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Garut, bagaimana tidak, data yang memuat tentang Nama, Alamat dan besaran Infaq menunjukan begitu masif, sistematis dan terstrukturnya gerakan Kelompok ini, data tersebut memperjelas bahwa Kelompok ini telah menyebar ke berbagai kalangan, baik wilayah, jabatan, profesi bahkan di kalangan pelajar sekalipun yang ada di Kabupaten Garut.
Salah seorang mantan pengikut Islam Baiat yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan, pungutan Infaq yang di lakukan oleh Kelompok Islam Baiat/NII kepada anggota nya tidak hanya dari Penghasilan saja tapi dari berbagai kegiatan misalnya : Ketika membeli kendaran bermotor, membeli sawah, renovasi rumah bahkan ketika hajatan sekalipun pun, mereka tetap di wajibkan mengeluarkan Infaq yang besarannya sudah di tentukan oleh Imam.
Anggota Baiat/NII yang merasakan beratnya beban Infaq, menginginkan keluar dari Kelompok ini sangat sulit, selain mendapat ancaman juga adanya denda yang cukup besar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan lntoleransi (Almagari) KH. Aceng Abdul Mujib yang dihubungi di Kantor Sekretariat Almagari Senin, 22 November 2022, mengatakan, kini tinggal keseriusan Aparat terkait untuk menangani permasalahan yang terjadi agar kedepannya tidak terjadi konflik di masyarakat.
"Kalau Pemerintah diam dan tidak ada tindakan tegas terutama Pemerintah Daerah, 2-3 tahun lagi di masyarakat Garut terutama akar rumput akan terjadi konflik horizontal atau bentrokan fisik" tegasnya.

Leave a reply
Your email address will not be published.